Baca Juga
HANGGUMPOST.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melaksanakan upacara bulanan di Lapangan Korpri, Pemkab setempat, Selasa (17/1/2023).
Meski cuaca di Kota Kalianda sempat diguyur hujan lebat pada selasa pagi, namun hal tersebut bukanlah halangan Pemkab Lampung selatan untuk menggelar upacara bulanan.
Karena hal itu, upacara yang biasa dimulai pukul 07.30 WIB, akhirnya bisa dimulai pukul 07.58 WIB. Meski hujan rintik masih menyertai, namun tidak menyurutkan semangat para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap melaksanakan upacara bulanan tersebut.
Upacara bulanan diikuti oleh para Asisten Setdakab, Staf Ahli Bupati, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seluruh Tenaga Harian Lepas Sukarela (THLS) di Lingkungan Pemkab Lampung Selatan.
Sementara, Bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam upacara bulanan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Kemasyarakatan Pemkab Lampung Selatan Yespi Cory.
Menyampaikan amanat Bupati Lampung Selatan, Yespi Cory menyampaikan upacara bulanan merupakan salah satu bentuk kedisiplinan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh pegawai dilingkungan Pemkab Lampung Selatan disetiap bulannya.
Menurut Yespi, rutinitas Apel Pagi dan Upacara Bulanan akan semakin membangkitkan semangat dan etos kerja sebagai aparatur pemerintah. Selain itu, absensi sidik jari juga akan ditingkatkan sebagai salah satu tolak ukur kedisiplinan dari para pegawai.
"Tingkatkan disiplin dari waktu ke waktu, absensi sidik jari yang telah diterapkan akan menjadi salah satu tolak ukur tingkat kesejahteraan. Bukan hanya masuk kerja pagi dan pulang sore, tetapi capaian yang telah diperoleh agar lebih meningkatkan kembali," imbuh Yespi.
Pada kesempatan itu, Yespi juga meminta kepada seluruh peserta apel untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan, dengan menanam cabai, bawang merah serta dipadukan dengan tanaman sayur lainnya.
Sebab kata Yespi, banyak manfaat yang bisa didapatkan bila bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan baik dan optimal, seperti contohnya sebagai penyedia gizi sehat dan pendapatan tambahan bagi keluarga.
"Menanam pangan sayur minimal 10 pot satu keluarga, mengaktifkan kembali Kebun, Kandang dan Kolam (K3) diwilayahnya masing masing. Dinas Pendidikan melakukan imbauan ke sekolah untuk melakukan hal yang sama, yaitu pemanfaatan lahan kosong di sekolah dan di rumah masing masing," kata Yespi. (RLS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar