Baca Juga
HANGGUMPOST.ID – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto membuka sosialisasi Indikator Penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, di Aula Rajabasa, kantor bupati setempat, Senin (23/3/2022).
Dari rilis yang diterima Hanggumpost.id, hadir dalam acara itu Wakil Bupati Lampung Selatan Pandu Kesuma Dewangsa, Sekretaris Daerah Kabupaten Thamrin, dan para pejabat utama Pemkab Lampung Selatan.
Sementara kegiatan itu diikuti seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan para operator di masing-masing OPD se-Kabupaten Lampung Selatan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Lampung Selatan Syahlani menjelaskan, maksud dilaksanakannya kegiatan tersebut yaitu guna memperbaiki dan meningkatkan tata kelola inovasi daerah.
“Tujuannya dalam rangka membangun budaya inovasi di Kabupaten Lampung Selatan,” ujar Syahlani saat menyampaikan laporan kegiatan.
Syahlani menambahkan, dilaksanakannya kegiatan itu juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
“Serta sebagai bagian dari proses pelaksanaan inovasi daerah yang diinisiasi oleh Balitbangda yaitu inovasi Bang Radin (membangun daerah dengan inovasi),” terang Syahlani.
Syahlani menyebut, kegiatan sosialisasi itu diikuti oleh 130 peserta yang berasal dari OPD dan kecamatan se-Kabupaten Lampung Selatan.
“Kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan fasilitasi inovasi daerah untuk mendorong penguatan dan penciptaan inovasi kepada setiap perangkat daerah dilingkungan pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan,” kata Syahlani.
Sementara, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menyampaikan, peluang untuk menciptakan inovasi pada tiap jenis tata kelola pemerintahan sudah sangat luas dan terbuka.
Hanya saja kata Nanang, masih diperlukan adanya pemahaman yang lebih kepada seluruh stakeholder terkait, agar mampu mengambil berbagai langkah yang tepat untuk mencapai tujuan dari inovasi tersebut.
Dengan terselenggaranya sosialiasi itu, Nanang berharap dapat meningkatkan pemahaman dari seluruh dinas/instansi terkait. Sebab output dari kegiatan itu, ditujukan untuk mengasah kesiapan SDM dalam menghadapi berbagai tantangan pada era revolusi industri 4.0.
“Langkah-langkah ini yang dibutuhkan dimana kita sekarang ada pada era revolusi industri 4.0. Ini tantangan yang lebih berat bagi kita. Kunci dari inovasinya itu ada di kepala dinas. Bagaimana pimpinan ini punya kreativitas dan inovasi, ide-ide cemerlang ini konsepnya ada di pimpinan OPD, latih terus kreativitas kita untuk membangun daerah,” imbuh Nanang.
Menurut Nanang, kunci utama dalam mencapai tujuan dari berbagai program inovasi yang telah dilaksanakan, yaitu keberanian dari seluruh elemen pemerintahan dalam mengambil langkah-langkah inovatif dan kreatif. Kemudian, didukung pula dengan adanya koordinasi yang baik antar stakeholder terkait.
“Inovasi ini dibutuhkan keberanian, berani tidak kita mengambil langkah inovasi untuk kemajuan. Kalau kita tidak ada keberanian, wah bahaya ini, kuncinya keberanian dan kebersamaan. Jangan kita anggap hal sepele, tinggal kita mau tidak gitu,” tutur Nanang.
Disamping itu, Nanang juga meminta kepada seluruh jajarannya agar dapat melakukan berbagai inovasi dalam menghadapi era 4.0. Jangan sampai kata dia, gagap dan tidak siap.
“Cuma tadi kalau kita hanya mau posisi aman dan nyaman dan tidak mau tahu, sudah celaka. Mari kita sama-sama diskusi, lihat lingkungan sekitar, apa yang harus kita lakukan. Saya yakin kalau kita pecahkan bersama-sama insyaallah kita tidak akan ketinggalan,” tandasnya. (Rls/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar